Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

SEJARAH ANGKLUNG

Sejarah Angklung Tidak ada catatan pasti tentang kapan tepatnya angklung diciptakan. Namun sejarah mencatat bahwa pada abad ke-12, alat musik ini sudah mulai dipergunakan, yaitu pada masa Kerajaan Sunda berdiri. Alat musik ini dipercaya sebagai pemanggil Dewi Sri untuk memberikan kesuburan bagi tanah pertanian. Biasanya, angklung dibuat dari bambu hitam dan bambu ater dengan berbagai jenis ukuran yang menghasilkan musik berbeda-beda. Setelah itu, angklung berkembang menjadi beberapa jenis. Salah satunya  adalah nada musik angklung karya Daeng Sutigna, penduduk Citangtu, Kuningan yang merupakan orang pertama yang menciptakan nada musik angklung diatonis. Karena Daeng Sutigna pula, angklung bisa memainkan aneka jenis musik, baik tradisional maupun modern. Karena Daeng Sutigna pula, Kabupaten Kuningan kini menyebut diri sebagai Kabupaten Angklung dan sudah ditetapkan sejak tahun 2010 silam. Jenis Angklung Tidak hanya satu, tetapi ada beberapa macam jenis angklung. Mulai dar

Rumah keduaku

Rumah Keduaku di SMP Labschool Jakarta Sejak pertama kali aku mengetahui Labschool, aku langsung tertarik untuk masuk ke SMP Labschool Jakarta. Pada saat tes, aku takut tidak lulus karena soal yang sangat susah. Tetapi setelah pengumuman kelulusan, aku merasa bahagia karena aku lulus. Aku sangat senang karena bisa masuk Labschool karena Labschool merupakan salah satu sekolah favorit di Jakarta. Sabtu, 12Juli 2018 Hari yang ditunggu pun tiba. Sebelum memasuki kelas, kami disuruh berbaris sesuai kelas yang sudah diberitahu di mading. Aku sekelas dengan beberapa teman dari SD. Saat berbaris, kami diperkenalkan dengan guru-guru di Labschool. Setelah selesai memperkenalkan diri, kami diberitahu apa saja budaya di Labschool secara singkat.  Setelah semua selesai, kami dituntun kakak OSIS untuk menuju kelas sementara. Setelah menunggu sebentar, guru pendaming sementara kami pun datang bersama kakak OSIS. Mereka memperkenalkan diri. Setelah memperkenalkan diri, guru kami menjelaskan

Pengalaman MPLS di SMP LABCHOOL JAKARTA 2019

Pengalaman saat MPLS 2018-2019 Ditulis oleh :M.Rhesa Firdaus Saat hari Senin tanggal 16 Juli 2018 .Saya mengikuti kegiatan MPLS di LABSCHOOL JAKARTA sebagai anak baru kelas 7.Kegiatan ini di mulai dari pukul 07.00-15.30 . Dan di pagi hari itu kami melakun apel gabungan dari smp sampai sma.Saya mendapatkan kelas 7 di 7F yang berwali kelas pak Amir Faisal Lubis dan saya mempunyai teman yg seru walaupun hari pertama .Kami juga dikenali oleh guru guru wali kelas    dan juga guru bidang studi .Di hari pertama saat di kelas kami mempelajari tentang tata terib di SMP LABSCHOOL JAKARTA dan tata cara berdoa.Dan juga Ten labschool karakter yang di pimpin kakak osis .Setelah itu kami di kumpulkan di teater kecil atau yg di kenal dengan TC . Materi pertama yg kami dapat adalah materi dari pak Yudi Rochman yang berjudul sosialisasi sekolah ramah dan materinya juga bagus .Setelah itu kami shalat dzuhur berjamaah dengan juga terdapat kultum dari kelas 7A dan 7B dan makan siang bersama dan sali

PRASAKSI 2019

Prasaksi 2019 Halo semua nama saya Muhammad Rhesa Firdaus dan saya termasuk murid SMP Labschool Jakarta. Saya akan menceritakan tentang kegiatan Prasaksi tahun 2019. Baiklah saya akan mulai. Pada tanggal 25, 28, 29 yaitu 2 hari sebelum Saksi. Pada hari Jumat, 25 Januari, saya dan teman – teman saya mengikuti briefing Prasaksi. Kami dikumpulkan di TECIL (Teater Kecil) pada pukul 6.30. Di situ kami diberi tahu perlengkapan apa saja yang harus dibawa saat Saksi dan pembagian kelompok (saya adalah kelompok 5), tetapi kami hanya diberi 3 hitungan untuk melihat dan 5 atau 3 hitungan untuk menulis. Waktu yang cukup sedikit kan….Kami juga diberi tahu tentang lagu – lagu yang dinyanyikan di saksi. Setelah briefing kami kembali belajar seperti biasa. Setelah libur, kami masuk pada hari Senin, tanggal 28 Februari 2019. Kami disuruh datang pada pukul 6.00. Kami akan lari pagi menggunakan kaos olahraga dengan menggunakan nametag(wajib). Setelah lari, kami Senam Gembira. Setelah it

Pengalaman BTIK di SMP LABSCHOOL JAKARTA

Pengalaman BTIK di SMP LABCHOOL JAKARTA Halo nama saya Muhammad Rhesa Firdaus saya murid kelas 7Festus.Saya akan menceritakan pengalaman saya belajar TIK di SMP LABSCHOOL JAKARTA.Saya    senang karena bisa belajar TIK di sini awalnya saya tidak tau apa itu TIK karena sewaktu di sd saya mengenalnya mata pelajaran komputer    .TIK adalah singkatan dari Teknologi,Informasi dan Teknologi Ruangan TIK berada di gedung    BPS lantai 2.Saya merasa senang karena fasilitasnya bagus dan lengkap tetapi kekurangannya juga jauh dari kelas kurang lebih 450 M . Guru di kelas mata pelajaran komputer adalah Pak Wijaya Kusumah    yang sering di sebut Omjay.Awalnya saya kira akan galak tapi ternyat gurunya sangat amat asik karena bisa menyatu suasana sebagai layaknya teman saya juga suka cara mengajarnya sangat menarik . Karena kami menggambil materi dari blognya dan lewat email walaupun kami sedang di kelas bersama sama . Dan walaupun kami belum selesai Omjay tetep santai dan menunggu dikirim

SAKSI 2019

SAKSI 2019 Oleh:Muhammad Rhesa Firdaus Halo gais pada hari ini saya akan bercerita tentang SAKSI LABSCHOOL 2019.Kami mengikuti acara SAKSI ke 17 pada tanggal 1-3 februari 2019 di sangga buana ,Karawang.Sebelum menjalani saksi kami melaksanakan pra-saksi selama 3 hari agar siap mental dan fisik   Pada hari jumat tanggal 1 februari 2019 kami berangkat pada pukul setengah 7 setelah mengikuti apel keberangkatan yang di pimpin pak Asdi. Kami berangkat ke tempat saksi yang bernama di sangga buana yang secara langsung di didik kostrad TNI AD.Kami kesana    menaiki bus 1 bus 3 kelompok dan beberapa osis dan guru. Kami di perjalanan kira kira selama 4-5 jam. Setelah sampai di sangga buana kami melaksanakan apel pembukaan yang dibina kostrad lalu saat selesai kami menaiki tangga sebanyak 300 tangga mungkin lebih saat menuju ke lapangan utama. Saat sudah sampai di lapangan utama kami pun di istirahatkan untuk persiapan sholat jumat sambil menerima materi kemimpinan. Setelah itu kami menjal